[Cacon's Smart Hour]
Kontaminasi Logam Berat Merkuri (Hg)
Kontaminasi Logam Merkuri (Hg) pada Produk Pangan Mentah
Produk pangan mentah terutama dari hasil laut memiliki tingkat pencemaran logam berat yang mengkhawatirkan akibat semakin banyaknya bahan pencemar yang masuk dalam lingkungan perairan Indonesia yang berasal dari pembuangan limbah industri di sepanjang wilayah pantai dapat menjadi sumber racun bagi kehidupan perairan. Adanya kandungan logam berat di perairan Laut Jawa, memungkinkan adanya kotaminasi pada ikan laut hasil Laut Jawa yang didistribusikan ke masyarakat. Hal ini tidak sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengatur dan melindungi keamanan pangan yaitu PP Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kadar logam berat merkuri (Hg) pada hasil laut di Pantai Utara Jawa dan menjelaskan upaya pencegahan kontaminasi pada manusia. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Akumulasi logam berat di dalam tubuh manusia dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu sistem peredaran darah, urat syaraf dan kerja ginjal. Kadar rata - rata logam berat merkuri (Hg) pada ikan tongkol (Euthynnus sp.) di Pantai Utara Jawa sebesar 0,141 mg/kg. Langkah pengendalian yang dapat diterapkan untuk mencegah bahaya logam berat Hg yaitu dengan pengendalian pencemaran limbah dari industri yang berlokasi disekitar wilayah perairan Laut Utara Jawa.
Upaya Pencegahan
Upaya pencegahan akumulasi kontaminasi logam berat Hg pada manusia yaitu mengatur konsumsi ikan laut setiap harinya dengan perhitungan ADI (Acceptable Daily Intake) diperoleh hasil 0,168 μg/kg BB per minggu. Akan tetapi bila konsumsi ikan seseorang melebihi rata-rata konsumsi perhari, dan weekly intake-nya melebihi PTWI (provisional tolerable weekly intake) yang telah ditetapkan WHO, maka dapat berefek negatif pada kesehatan.
0 comments:
Posting Komentar