Bio Activation

[Cacon’s Smart Hour]

Bio Activation
Aktivasi secara sederhana ialah untuk menjadikan sesuatu aktif. Jika berbicara mengenai aktifasi ini, memang kita sering mendengar istilah ini berulang-ulang kali dalam segala aspek kehidupan kita. Istilah tersebut merupakan suatu istilah yang digunakan untuk membuat aktif sesuatu dan hal tersebut seringkali terjadi dalam setiap aspek kehidupan manusia.
Perubahan sifat fisik ini diikuti dengan peningkatan aktivitas biologis sampai tercapainya aktivitas maksimum. Bila panjang rantai atom C terus ditingkatkan akan terjadi penurunan aktivitas secara drastis. Hal ini disebabkan dengan makin bertambahnya jumlah atom C, makin berkurang kelarutan senyawa dalam air, yang berarti kelarutan dalam cairan luar sel juga berkurang, sedang kelarutan senyawa dalam cairan luar sel berhubungan dengan proses transpor obat ke tempat aksi atau reseptor. Oleh karena itu kelarutan dan koefisien partisi lemak/air merupakan sifat fisik penting senyawa seri homolog untuk menghasilkan aktivitas biologis.

IONISASI DAN AKTIVITAS BIOLOGIS
• Obat yang aktif dalam bentuk tidak terionisasi
Sebagian besar obat yang bersifat asam atau basa lemah, bentuk tidak terionisasinya dapat memberikan efek biologis. Hal ini dimungkinkan bila bekerja obat terjadi di membran sel atau didalam sel. Contohnya fenobarbital, turunan asam barbiturat yang bersifat asam lemah, bentuk tidak terionisasinya dapat menembus sawar darah otak dan meni
• Obat yang aktif dalam bentuk ion
Beberapa senyawa obat menunjukkan aktivitas biologis yang makin meningkat bila derajat ionisasinya meningkat. Seperti diketahui dalam bentuk ion senyawa obat umumnya sulit menenbus membran biologis, sehingga diduga senyawa obat dengan tipe ini memberikan efek biologisnya diluar sel.

PEMBENTUKAN KELAT DAN AKTVITAS BIOLOGIS
Kelat adalah senyawa yang dihasilkan oleh kombinasi senyawa yang mengandung gugus elektron donor dengan ion logom, membentuk suatu struktur cincin. Gugus-gugus kimia yang dapat membentuk kelat antara lain adalah gugus amin primer, sekunder dan tersier, oksim, imin, imin tersubtitusi, tioeter, keto, tioketo, hidroksil, tioalkohol, karboksilat, fosfonat dan sulfonat.
Sumber: journal of biology and environment






Related Articles

0 comments:

Posting Komentar